Bulan maret lalu, saya mendapat pekerjaan selama seminggu di Singapura. Ada beberapa tamu yang akan saya guide untuk berlibur disana. Saya mengurus semua keperluan tamu saya, termasuk hotel menginapnya.
Tamu yang saya bawa pada saat itu adalah Keluarga dengan 2 anak yang masih kecil, salah satunya ada yang masih balita. Oleh karena itu saya mencoba mencari yang sesuai dengan keperluan keluarga, yang ramah untuk anak tentunya.
Setelah berkali kali mencoba mencari rekomendasi, melihat dari traveloka dan beberapa situs pencari tiket lainnya, pilihan saya jatuh pada Hotel 81 Rochor. Hal itu karena hotel ini amat strategis dan cukup nyaman. Saya benar-benar berusaha untuk mencari review untuk hotel ini, dan sebagian diantaranya menyebutkan bahwa hotel ini merupakan hotel yang nyaman dan aman, juga murah. Kenyataannya?
Sesampainya disana, sehari sebelum Tamu saya sampai, saya mencoba untuk mampir ke Hotel tersebut untuk memastikan reservasi saya. Karena saya meminta kamar dengan jenis Family Room - 3 Bed, maka saya langsung request untuk mendapatkan kamar paling atas, yang dilengkapi balkon. Untuk informasi, Kamar Family Room kalau tidak salah ada 3-5 ruangan, tapi hanya 1 yang memiliki balkon. Saat itu, petugas dengan cepat menanyakan alasannya, dan langsung saya jelaskan bahwa tamu saya itu memiliki balita dan butuh udara segar sesekali. Penting nih kalau teman-teman pingin yang ada balko, jangan lupa ya.
Keesokannya saya menjemput tamu saya dibandara dan mengantarkan mereka menuju hotel. Kesan pertama, apabila teman-teman melihat dari luar, kesannya hotel tersebut amat tua dan tidak begitu menarik, tapi begitu memasuki lobby (tidak begitu besar), kalian akan langsung disambut udara yang amat dingin, wangi dan resepsionis yang sudah standby. Tidak lama saya melakukan check in, lalu saya pun langsung mengantarkan mereka ke atas. Ruangannya lumayan besar, bersih dan tanpa asap rokok (karena memang tidak boleh merokok dikamar). AC nya dingin sekali, dan pemandangan diatas balkon lumayan menarik. Kamar mandi lumayan luas. Anak2 senang semua dan sekeluarga dapat tidur dengan nyenyak dan aman.
Lokasi Hotel tersebut memang amat strategis, selain dekat dan diapit oleh 2 Halte bus, Hotel ini juga dekat dan diapit oleh 3 stasiun MRT yaitu yang paling dekat MRT Jalan Besar, MRT Rochor lalu yg terakhir MRT Bugis. Oleh karena itu, tamu-tamu pun dengan mudah mendapatkan akses transportasi umum yang lumayan murah. Tidak perlu berjalan kaki lama-lama, tentu merupakan nilai plus untuk hotel ini.
Selain dekat dengan akses trasnport, Hotel ini pun dikelilingi oleh resto atau rumah makan halal. Beberapa diantaranya Hi-Five (Indian Food), Rumah Makan Impian Wahyu dan yang sudah amat dikenal yaitu ABC Nasi Kandar. Kunci dari mencari Makanan Halal adalah carilah resto atau rumah makan India dan Indonesia. Hampir semuanya pasti menjual makanan halal, dan rasanya enak, juga murah harganya.
Akses transport mudah, banyak resto halal, lalu kelebihan hotel ini adalah berada di sebrang Sim Lim Square dan Mall OG Albert. Dari Mall OG Albert ini apabila kita lurus terus berjalan sekitar 200 meter, kita akan menemukan Bugis Street. Amat strategis kan?
Hotel ini memang bukan hotel bintang yang menyajikan kemewahan, apabila teman-teman ingin mencoba hotel dengan konsep minimalis modern, ini jelas bukan hotel yang teman-teman inginkan. Namun Hotel ini merupakan hotel yang cukup nyaman dan terletak dilokasi yang amat strategis dan mempunyai rate harga yang lumayan bersahabat.
Mohon maaf, tidak ada foto yang bisa saya bagikan, karena pada saat itu saya sedang membawa tamu saya, akan sangat tidak sopan kalau saya foto-foto. Tapi, saya telah menemukan beberapa review teman-teman vlogger di youtube yang bisa teman-teman saksikan. Dan tentunya, review dari para vlogger pun amat positi.
Sekian informasi untuk Review Hotel Murah dari saya. Sampai jumpa di ulasan selanjutnya.
Ciao!
Wednesday, September 11, 2019
Thursday, August 29, 2019
Kuliner Yogyakarta murah, enak, antimainstream dan wajib dicoba!
Berwisata ke jogja sudah pasti menjadi destinasi favorit
buat teman-teman yang doyan kulineran. Berikut momon ulas beberapa tempat
kuliner yang wajib banget temen-temen cobain, kalau lagi diJogja:
1.
Warung Kopi Klothok
Buat temen-temen yang suka dengan tempat
makan fancy mungkin tidak cocok kalau kesini. Tapi kalau temen-temen kepingin
makan makanan yang khas, enak, fresh dan otentik, boleh mampir kesini. Di hari
dan jam tertentu pastinya antrian amat panjang. Usahain jangan datang pas jam
makan siang deh, pastinya panjang apalagi weekend. Menu favorit ku disini
adalah Sayur lodeh tempe, Nasi putih, Telur dadar dan sambal merah. Banjirin
kuahnya sampai semua nasi terendam, aduh, surga dunia.
Jadi kalau mau makan disini, kita langsung
ambil sendiri, kaya prasmanan gitu. Untuk lauk ada ayam goreng, Ikan, Telur
dadar dan Tahu Tempe. Untuk sayur ada
beberapa macam sayur lodeh, Sayur sop dan lain lain. Kudu mampir ya manteman,
dijamin gak akan nyesal.
Oia, setelah makan jangan lupa, pesen
Pisang goreng dan Kopi hitamnya ya. Hehehe.
2.
Warung Bu Ageng
Rumah makan rumahan ini sudah dikenal dan
sering masuk vlog para pecinta kuliner lho manteman. Selain bersih, sepertinya
rumah makan ini tanpa menggunakan penyedap. Menunya macam-macam, dari makanan
ringan sampai makanan berat. Selain berbagai macam Nasi Campur yang menjadi
andalan, resto ini juga menjual Pecel, dan lauk pauk yang bisa dibeli satuan.
Seperti ayam nyekit, yang merupakan favorit saya. Walaupun tempatnya tidak ada
AC, tapi suasana di resto dibuat amat teduh. Makanan disajikan dalam keadaan
fresh dan hangat. Rekomen buat teman-teman yang pingin cobain makanan rumahan,
khas jawa, dan tempatnya juga lumayan nyaman.
3.
Gudeg bu amad
Selama beberapa kali beli Gudeg Bu Amad,
aku selalu pesan online. Karena lokasinya pun lumayan kalau dari hotel. Untuk
soal rasa, menurutku Gudeg Bu Amad adalah Gudeg terenak sejogja, terutama untuk
teman-teman yang tidak suka makanan manis, Gudeg ini amat enak. Seporsinya
sekitar 30-35rb, dengan paket Nasi, Gudeg, Krecek dan Ayam. Wah, ini gausah pake
ragu deh, langsung pesen. Kalau mau nyaman, pesen online aja gaes, karena
sepertinya tempatnya kurang nyaman buat makan ditempat.
4.
Oseng Mercon Bu Narti
Tempat makan ini selalu ramai, apalagi di
musim liburan. Lokasinya dipinggir jalan, dengan tenda dan lesehan, oseng mercon
ini selalu cepat habis dihari hari libur, jadi usahakan datengnya jangan
kemaleman. Oseng Mercon ini sendiri disajikan berupa sepiring nasi dan sepiring
oseng-oseng daging (jeroan, tetelan) yang amat pedas. Seporsi sekitar 25rb.
Nah, teman-teman bisa menambahkan lauk pauk apabila ingin, ada ayam goreng,
burung dara, ati ampela, tahu tempe dan lain-lain. Rekomen momon, ambil ayam
gorengnya, minta digoreng lagi biar hangat. Jangan lupa siapin minum yang
banyak, karena ini pedeeees banget.
5.
Jejamuran
Restoran yang super besar ini, letaknya
didaerah kaliurang. Agak PR buat teman-teman yang menginap dipusat kota, tapi
makanannya disini enak semua. Pada dasarnya, semua makanan disini terbuat dari
Jamur. Beberapa diantaranya adalah Sate Jamur, Tongseng Jamur, Jamur Goreng,
Telur Dadar Jamur dan berbagai macam jamur lainnya yang diolah dan dimasak
sesuai dengan namanya. Yang selalu aku pesen adalah Sate Jamur, disajikan
dengan saus kacang, rasanya persis seperti sate ayam Madura. Bahkan jamur
terasa seperti ayam. Demikian juga dengan Tongseng Jamur yang juga favorit
momon. Plus Telur dadar yang digoreng dengan irisan2 jamur kecil. Suasana
restonya juga lumayan menyenangkan, luas dan bersih. Pelayanannya cepet banget
karena para pekerja menggunakan radio HT gitu. Cakep dah pokoknya.
6.
Iga Sapi bali Yogyakarta
Cobain Iga Sapi disini emang empuk banget.
Selain Iga Bakarnya, masih banyak menu andalan yang lain. Tempatnya lumayan
nyaman walaupun tanpa AC. Untuk harga lumayan merogoh dompet. Jadi teman2 bisa
sesuaikan, apabila budget sudah menipis mungkin bisa coba yang lain.
7.
Lesehan Terang Bulan - Malioboro
Sedang berada di Malioboro dan bingung mau
makan dimana? Langsung aja makan di Lesehan Terang Bulan. Cobain Ayam goreng
dan sambel khasnya. Harganya sudah jelas tertulis didinding jadi gak akan kena
tipu2. Favorit momon, sambelnya pedes banget, tapi enak kok.
8.
Tahu Tek Suramadu Cak Soleh
Berada persis dibelakang Malioboro, dekat
dengan Toko Bapia Pathuk, Ada Tahu Tek Cak Soleh yang rasanya ajib banget. Satu
porsi terakhir momon kesana 7ribu rupiah. Mungkin sekarang 8-9rb rupiah. Untuk
lokasi detilnya bisa langsung cari lewat Google Maps ya, persis di perempatan.
Biasanya orang-orang makan lebih dari 1 porsi, karena selain rasanya memang
enak, porsinya memang gak banyak. Ini wajib coba, kalau teman-teman lagi
dijogja.
9.
Soto Kadipiro
Soto ini buka dari jam 7 pagi. Porsinya pas
buat kita makan sarapan. Rasanya memang gak terlalu strong, tapi kalau sudah
diracik pakai sambal, ditambah lada dan garam sedikit, wuahh… enak gaes! Belum lagi
kalo ditambah sate ati dan perkedel, memanjakan lidah banget.
10.
Tempo Gelato
Salah satu kuliner yang selalu ramai dari
hari kehari adalah Tempo Gelato ini. Lokasinya yg paling hits ada di Jalan
Prawirotaman. Tempatnya didesign dengan amat gemezzz, pas buat yang mau
foto-foto Instagram. Selain itu, aneka rasa eskrim atau gelato disini emang
enak-enak semua. Ga perlu mahal mahal, dengan uang 25rb rupiah kita sudah bisa
cobain satu buah cone dengan 2 rasa gelato. Hmm, ayo siapa mau coba?
11.
Sate klathak Pak Pong
Sate Kambing ini selalu ramai, apalagi yang
mau makan siang. Momon sendiri emang gak makan kambing, tapi sebagai tour guide
selalu deh jadi orang yang dengerin pujian tamu-tamu momon setelah makan
disini. “Satenya empuk mba mon” “kambingnya gab au mba mon” “Satenya enak mba,
gak sia sia nunggu lama”.
Oke baik, secara kesimpulan, Sate Klathak
ini rekomen banget buat teman-teman yang suka makan kambing ya.
12.
Bakmi Jawa Mbah Gito
Bakmi ini walaupun sudah terkenal dimana
mana, tidak punya cabang, hanya 1 resto di jogja dengan kapasitas lebih dari
100 tamu. Untuk Makanan, mereka hanya jual Bakmi, Rebus dan Goreng. Untuk
minuman, lumayan banyak variasinya. Favorit momon kalau kesini, Bakmi rebusnya,
minta cabe iris, makan pakai kerupuk, hangat hangat. Mantep gak tuh?
13.
Raminten
Restoran ini juga sudah amat terkenal dan
punya beberapa cabang. Selain buka 24 Jam,
Raminten Jogja juga menjual makanan dengan harga yang amat murah. Rasa
makanan lumayan enak, tempatnya pun khas jawa sekali. Kapasitas resto lumayan
besar. Buat teman-teman yang mau makan banyak tapi gamau mahal, cocok deh makan
disini.
Segitu dulu ya rekomendasi restoran dan kuliner di Jogja
dari Momon, pastinya momon bakal update lagi ya kalau ada resto-resto terbaru
yang enak dijogja.
Tuesday, August 27, 2019
Cara menuju Colmar Tropicale, Malaysia
Salah satu destinasi yang aku kunjungi sewaktu pergi ke
Kuala Lumpur pada bulan maret 2019 lalu adalah Colmar tropicale. Sebuah Desa
Wisata yang dibuat persis dengan Kota
Colmar di Prancis. Bentuknya memang indah sekali, bangunan bangunan desa
berjajar rapi. Pada dasarnya, sebenernya tempat ini dibuat sebagai resort atau
hotel. Namun, tempat ini juga memberikan akses untuk para traveler untuk
berkunjung atau berwisata seharian, dengan biaya tiket yang lumayan murah.
1.
Bagaimana cara menuju kesana?
Berbekal informasi di Internet akhirnya aku langsung menuju
Mall Berjaya Time Square, yang menurut para blogger disanalah kantor pembelian
tiket menuju Colmar Tropicale. Sudah dibuat agak muter2, akhirnya salah satu
pekerja dimall itu menyarankan aku untuk menuju Berjaya Time Square Hotel yang
terletak persis disamping Mall Berjaya Time Square. Info dari mereka, kantor
penjualan tiket sudah pindah kesana.
Setelah sampai Hotel Berjaya Time Square, aku langsung
menuju Resepsionis, dan benar saja, mereka langsung mengarahkan aku untuk naik
kelantai atas. Aku agak lupa lantai berapa, kalau tidak salah lantai 8, tapi
untuk keamanan bersama, teman2 bisa langsung menanyakan kepada resepsionis
untuk informasi detail lokasi lantainya.
Setelah naik keatas, bertemu dengan officer, mereka pun
memberi info bahwa untuk kepergian besok pagi sudah penuh, sehingga aku bisa
berangkat besok siang. Tiket yang dijual sudah termasuk transportasi dari
Berjaya Time Square Hotel hingga menuju Colmar Tropicale. (Jadi teman-teman
jangan mepet kalau mau beli tiketnya ya). Biaya dihitung perorang dengan harga
60ringgit sudah termaksuk transport. Kalau dihitung2 lumayan murah juga ya.
Jadwalnya keberangkatan dan kepulangan masing-masing ada 2
kali. Untuk keberangkatan sekitar jam 8 pagi, kepulangan sekitar jam 12an. Dan
ada keberangkatan sekitar jam 12, kepulangan jam sekitar jam 8 malam. Semua
jadwal ontime, jadi jangan ngaret. Penjemputan persis didepan lobby hotel
Berjaya times Square.
2.
Perjalanan.
Perjalanan ditempuh dalam waktu 1-2jam. Melewati jalan tol,
lalu setelah itu jalan yang dilewati agak berkelak kelok. Pengemudinya agak
ngebut jalannya, jadi ya harap pegangan selama dimobil atau minibus.
3.
Ada apa saja disana?
Sesampainya disana ada Pedesaan atau kawasan perumahan yang
dibuat persis dengan Kota Colmar diparis. Didesa itu ada beberapa restoran juga
yang harga makanannya lumayan mahal. Sekitar 100-200rb kalau dirupiahkan. Kalau
teman2 sempat, bisa bawa makanan dari KL, jadi sampai disana bisa lebih irit.
Jangan sedih, disana ada Starbucks dan mini market juga walaupun yang dijual
tidak lengkap.
Selain kawasan Desa Colmar tropicale, disana juga ada
Japanesse Village. Mereka menyediakan shuttle dari Colmar Tropicale menuju
Japanesse Village. Di Japanesse Village sendiri merupakan wisata yang dibuat
seolah olah kita berada di Perkampungan di jepang. Begitu masuk areanya, akan
disambut semacam aliran sungai atau air, yang mengalir sepanjang perjalanan
menuju Rumah khas Jepang. Rumah tersebut juga menyewakan Kimono untuk dipakai
berfoto pengunjung. Sedangkan untuk situasi sekitar rumah, memang bisa disebut
asri dan sejuk. Tempatnya bersih, begitupun dengan air sungai buatan yang
dibuat mengalir, amat bersih.
Japanesse Village |
Japanesse Village |
Destinasi ke 3 ada botanical garden. Agak kecewa ketika
memasuki tempat ini karena tempatnya kurang terawat dan kurang bersih. Informasinya
kurang jelas. Tumbuhannya tidak diberi nama dengan jelas. Peminatnya pun
sedikit. Jadi aku disini hanya 15 menit, lalu langsung meluncur keluar.
Botanical Garden |
Botanical Garden |
Ingin sekali rasanya menginap di resort ini, namun
sepertinya tempat ini memang cocok untuk teman2 yang butuh suasana tenang dan
damai, karena tempat ini agak jauh dari kota. Untuk teman2 yang ingin kesini,
saya sarankan menggunakan paket yang sudah ada dari resort, agar tidak
kerepotan mencari transportasi pulang pergi.
Berikut foto-fotonya:
Sampai jumpa didestinasi selanjutnya.
Tuesday, July 30, 2019
Explore Malaka seharian, Jalan-jalan di Malaka sendiran. Itinerary di Malacca
Sekarang Malaka menjadi destinasi utama turis apabila
berkunjung ke Malaysia. Oleh karena itu, kota ini sekarang padat sekali oleh
wisatawan. Kemarin gue berkesempatan untuk mengunjungi Malaka selama satu hari.
Keseruanya akan gue rangkum dalam satu ulasan. Siap ya, mentemen.
Kali ini keberangkatan gue dimulai dari Singapur. Karena
baru selesai urusan pekerjaan di Singapur, gue pun berkeinginan untuk
menjelajahi negri tetangga yang tidak kalah bagusnya. Jadi sehari sebelum
keberangkatan gue memesan tiket bus Singapore – Malaka melalui aplikasi.
Tersedia banyak tujuan seperti Johor, Malaka, Malaysia bahkan sampai Penang.
Ada beberapa jenis bus dari yang seat 2-2 dan seat 2-1 dengan biaya yg beragam,
cenderung murah. Seperti kemarin aku ambil Bus dengan seat 2-1, seat
perorangnya luas dan nyaman sekali, ada sandaran kaki, AC dan ada colokan
listrik dengan biaya perorang tidak sampai seratus ribu rupiah.
Melewati imigrasi Singapore yang ketat, lalu memasuki
imigrasi Malaysia yang cenderung lebih santai, dan sampai lah kita di Malaysia.
Perjalanan dilanjutkan kembali sekitar 2-3 Jam sampai kita menginjakkan kaki di
Malaka. Sesampainya di Malaka sudah jam 3 sore, matahari masih terik
dan badan rasanya lumayan lelah diperjalanan. Saya memutuskan untuk langsung
check in di Hostel Dormitory untuk istirahat sebentar dan melanjutkan
berjalan-jalan dipusat Malaka.
Pilihan jatuh ke Hostel Dormitory sederhana
dengan nama The Olive Bunk Bed. Begitu sampai saya langsung diantarkan ke Kamar
dan bisa langsung istirahat. Letak hostel ini berada dilantai 2, jadi dari
depan hanya kelihatan pintu dan tangga menuju lantai atas. Kamar di hostel ini
ada sekitar 6 kamar dengan kapasitas 6 orang perkamar. Namun karena waktu itu
saya datang dihari kerja dan bukan musim
liburan, maka saya menempati kamar itu seorang diri. Permalam 60ribu rupiah,
saya pesan lewat Traveloka. Fasilitas AC, colokan, Kasur lumayan empuk, selimut
dan semuanya benar2 bersih dan wangi. Kamar mandinya pun terpisah, untuk mandi
dan buang air. Untuk menginap seharga 60rb permalam, Hostel ini termasuk cukup
nyaman dan memuaskan.
Setelah check in, gue langsung menuju Jonker Street. Jonker
street merupakan daerah diMalaka yg menjadi pusat wisata. Seluruh destinasi
yang ada diMalaka berpusat di Jonker Street ini. Dan hostel yang gue tempati
ini berada sekitar 5menit berjalan kaki dari Jonker street, menyenangkan bukan?
Sudah terlalu lapar, destinasi utama gue sore itu adalah
Kuliner Khas Malaka, yaitu rice ball. Dan pilihan gue langsung menuju Famosa
RiceBall. Restoran tersebut bukan yang terenak ya teman-teman, ada banyak
sekali restoran yg menjual Rice Ball khas malaka ini, tapi gue udah terlalu
lapar jadi langsung pilih yang terdekat. Rasa riceball dan chicken nya biasa
saja, disajikan dalam keadaan dingin. Agak menyesal tapi udah laper banget
gaes, gak kuat aku.
Setelah makan gue memutuskan untuk mampir ke H&M yang
berada persis didepan Famosa, outletnya lumayan besar banget dan saat itu
sedang ada sale yg lumayan besar. Jadi gue putuskan untuk belanja baju
kebutuhan selama 2 minggu di Malaysia. Setelah belanja gue memutuskan untuk
pulang ke hostel dan istirahat.
Keesokan paginya, badan sudah amat fresh, gue mulai keluar dari hostel jam 10 pagi dan
langsung memutuskan untuk cari tempat brunch, breakfast lunch. Pilihan gue
langsung menuju ke Asam Pedas Selera Kampung. Pilihan makanan ditempat ini
banyak banget, dan semua fresh. Tempatnya nyaman, pas untuk yang mau bawa
keluarga. Makanannya lezat, punya rasa sendiri yang kaya rempah2. Rekomen
banget untuk didatangi teman-teman yang mau makan siang.
Setelah makan siang, gue langsung marathon jalan-jalan di
Malaka. Destinasi pertama adalah Christ Church Malaka yang berada di Jonker
Street. Pada dasarnya ini adalah bangunan gereja, berdampingan sama museum
juga. Semua bangunan yang besar disekitar gereja ini berwarna merah, tak wajar
tempat ini terlihat amat instagramable dan banyak dikunjungi oleh turis
mancanegara. Namun yang bikin agak risih adalah becak-becak yang parkir
disekitar gereja menawarkan tour kepada tamu. Keberadaan becak2 ini agak
membuat keindahan tempat itu sedikit pudar. Namun ketika agak siang, becak2
tersebut sudah tidak begitu banyak, jadi bisa melanjutkan foto-foto.
Destinasi wajib di Malaka |
Apabila menyebrang dari Christ Church, kita bisa menemukan
Cendol Durian Khas Malaka. Tempatnya dipinggir jalan, dan dibawah pohon besar,
banyak kursi dan meja disediakan, tempatnya lumayan nyaman walaupun outdoor
tanpa AC. Gue langsung pesan yg direkomendasikan, Cendol Durian plus Vanila Ice
Cream. Rasanya hampir sama seperti cendol Jakarta, bedanya duriannya yang
legit, manis, matang pohon dan memuaskan bagi pecinta durian. Belum lagi kalau
dimakan siang-siang, pelepas dahaga banget tuh.
Jalan sedikit, kita bisa menemukan wahana bagi turis yang
ingin menyusuri Sungai Malaka. Ada kapal yang bisa dipakai untuk berjalan2
keliling sungai malaka, tentunya berbayar. Kalau tidak salah dengar perorang
sekitar 150rb-200rb. Tapi menurutku, karena sungainya pun agak kotor, dan
pemandangan disekitar sungai tidak begitu bagus, jadi aku lebih memilih
berkeliling dengan berjalan kaki. Dan benar saja,dengan berjalan kaki, aku bisa
mampir dan mengambil foto di beberapa spot yang ada dipinggir sungai malaka
ini. Banyak mural yang bagus untuk difoto. Jadi walaupun berjalan kaki, kita
bisa explore mural-muralnya.
Mural di Malaka |
Mural di Malaka |
Mural di Malaka |
Pemandangan sisi kiri Malaka River |
Hari sudah makin terik, gue beranjak ke hostel untuk
mengambil barang2 yang telah gue packing tadi pagi untuk menuju Kuala Lumpur.
Dari Jonker Street (Kawasan Hotel gue) menggunakan grab dengan biaya hanya 25rb
sampai ke Malaka Sentral. Dari Malaka Sentral, gw langsung menuju Terminal Bus
Antar Kota, dan membeli tiket menuju Kuala Lumpur seharga 35rb. Setelah beli
tiket, langsung diarahkan menuju Bus yang sudah parkir di platform
masing-masing. Ternyata ada dua jenis bus menuju Kuala Lumpur, mereka punya bus
yang lebih bagus dengan formasi seat 2-1 (Seat lebih lebar). Tapi menurut gue,
Bus yang gue tumpangi saat itu sudah cukup nyaman, bersihm AC dingin dan tidak
sempit.
Setelah berada diperjalanan selama 1 jam lamanya, akhirnya
gue sampai di Terminal Bus Terpadu. Langsung naik keatas, dan menuju pemberhentian
Monorel dengan berjalan kaki. Setelah menaiki monorel, dan menikmati perjalanan
hampir selama 30menit, gw tiba Kuala Lumpur, tepatnya didaerah China Town.
Selanjutnya trip di Kuala Lumpur akan gue jelaskan di Blog terpisah yah
manteman.
Sebagai penutup, aku tambahkan beberapa foto di Malaka ya, biar teman-teman semakin pingin untuk Explore Malaka.
Jonker Street |
Jonker Street |
Boba ini lumayan rame pengunjungnya |
ini semacam museum di malaka |
Jalanan di Malaka sudah menggunakan Blok seperti bata |
Gereja di Malaka, unik ya? |
Subscribe to:
Posts (Atom)
Liburan murah ke jogja (Kuliner dan coffeeshop jogja 2021 antimainstream)
Bulan oktober kemarin aku memutuskan untuk liburan sebentar ke jogja. Dengan penuh pertimbangan dan segala persiapan, akhirnya aku berangkat...
-
Salah satu destinasi yang aku kunjungi sewaktu pergi ke Kuala Lumpur pada bulan maret 2019 lalu adalah Colmar tropicale. Sebuah Desa Wisat...
-
Wisata baru yang dekat dengan Jakarta, Jembatan Situ Gunung. Terletak di Sukabumi, tempat ini memiliki banyak tempat wisata menarik. Kali in...
-
Bulan oktober kemarin aku memutuskan untuk liburan sebentar ke jogja. Dengan penuh pertimbangan dan segala persiapan, akhirnya aku berangkat...