Wednesday, September 11, 2019

Hotel Murah dan Bagus di Singapore, Review Hotel Rochor 81, Hotel nyaman untuk anak

Bulan maret lalu, saya mendapat pekerjaan selama seminggu di Singapura. Ada beberapa tamu yang akan saya guide untuk berlibur disana. Saya mengurus semua keperluan tamu saya, termasuk hotel menginapnya.

Tamu yang saya bawa pada saat itu adalah Keluarga dengan 2 anak yang masih kecil, salah satunya ada yang masih balita. Oleh karena itu saya mencoba mencari yang sesuai dengan keperluan keluarga, yang ramah untuk anak tentunya.

Setelah berkali kali mencoba mencari rekomendasi, melihat dari traveloka dan beberapa situs pencari tiket lainnya, pilihan saya jatuh pada Hotel 81 Rochor. Hal itu karena hotel ini amat strategis dan cukup nyaman. Saya benar-benar berusaha untuk mencari review untuk hotel ini, dan sebagian diantaranya menyebutkan bahwa hotel ini merupakan hotel yang nyaman dan aman, juga murah. Kenyataannya?

Sesampainya disana, sehari sebelum Tamu saya sampai, saya mencoba untuk mampir ke Hotel tersebut untuk memastikan reservasi saya. Karena saya meminta kamar dengan jenis Family Room - 3 Bed, maka saya langsung request untuk mendapatkan kamar paling atas, yang dilengkapi balkon. Untuk informasi, Kamar Family Room kalau tidak salah ada 3-5 ruangan, tapi hanya 1 yang memiliki balkon. Saat itu, petugas dengan cepat menanyakan alasannya, dan langsung saya jelaskan bahwa tamu saya itu memiliki balita dan butuh udara segar sesekali. Penting nih kalau teman-teman pingin yang ada balko, jangan lupa ya.

Keesokannya saya menjemput tamu saya dibandara dan mengantarkan mereka menuju hotel. Kesan pertama, apabila teman-teman melihat dari luar, kesannya hotel tersebut amat tua dan tidak begitu menarik, tapi begitu memasuki lobby (tidak begitu besar), kalian akan langsung disambut udara yang amat dingin, wangi dan resepsionis yang sudah standby. Tidak lama saya melakukan check in, lalu saya pun langsung mengantarkan mereka ke atas. Ruangannya lumayan besar, bersih dan tanpa asap rokok (karena memang tidak boleh merokok dikamar). AC nya dingin sekali, dan pemandangan diatas balkon lumayan menarik. Kamar mandi lumayan luas. Anak2 senang semua dan sekeluarga dapat tidur dengan nyenyak dan aman.

Lokasi Hotel tersebut memang amat strategis, selain dekat dan diapit oleh 2 Halte bus, Hotel ini juga dekat dan diapit oleh 3 stasiun MRT yaitu yang paling dekat MRT Jalan Besar, MRT Rochor lalu yg terakhir MRT Bugis. Oleh karena itu, tamu-tamu pun dengan mudah mendapatkan akses transportasi umum yang lumayan murah. Tidak perlu berjalan kaki lama-lama, tentu merupakan nilai plus untuk hotel ini.

Selain dekat dengan akses trasnport, Hotel ini pun dikelilingi oleh resto atau rumah makan halal. Beberapa diantaranya Hi-Five (Indian Food), Rumah Makan Impian Wahyu dan yang sudah amat dikenal yaitu ABC Nasi Kandar. Kunci dari mencari Makanan Halal adalah carilah resto atau rumah makan India dan Indonesia. Hampir semuanya pasti menjual makanan halal, dan rasanya enak, juga murah harganya.

Akses transport mudah, banyak resto halal, lalu kelebihan hotel ini adalah berada di sebrang Sim Lim Square dan Mall OG Albert. Dari Mall OG Albert ini apabila kita lurus terus berjalan sekitar 200 meter, kita akan menemukan Bugis Street. Amat strategis kan?

Hotel ini memang bukan hotel bintang yang menyajikan kemewahan, apabila teman-teman ingin mencoba hotel dengan konsep minimalis modern, ini jelas bukan hotel yang teman-teman inginkan. Namun Hotel ini merupakan hotel yang cukup nyaman dan terletak dilokasi yang amat strategis dan mempunyai rate harga yang lumayan bersahabat.

Mohon maaf, tidak ada foto yang bisa saya bagikan, karena pada saat itu saya sedang membawa tamu saya, akan sangat tidak sopan kalau saya foto-foto. Tapi, saya telah menemukan beberapa review teman-teman vlogger di youtube yang bisa teman-teman saksikan. Dan tentunya, review dari para vlogger pun amat positi.

Sekian informasi untuk Review Hotel Murah dari saya. Sampai jumpa di ulasan selanjutnya.


Ciao!

Thursday, August 29, 2019

Kuliner Yogyakarta murah, enak, antimainstream dan wajib dicoba!




Berwisata ke jogja sudah pasti menjadi destinasi favorit buat teman-teman yang doyan kulineran. Berikut momon ulas beberapa tempat kuliner yang wajib banget temen-temen cobain, kalau  lagi diJogja:

1.       Warung Kopi Klothok
Buat temen-temen yang suka dengan tempat makan fancy mungkin tidak cocok kalau kesini. Tapi kalau temen-temen kepingin makan makanan yang khas, enak, fresh dan otentik, boleh mampir kesini. Di hari dan jam tertentu pastinya antrian amat panjang. Usahain jangan datang pas jam makan siang deh, pastinya panjang apalagi weekend. Menu favorit ku disini adalah Sayur lodeh tempe, Nasi putih, Telur dadar dan sambal merah. Banjirin kuahnya sampai semua nasi terendam, aduh, surga dunia.
Jadi kalau mau makan disini, kita langsung ambil sendiri, kaya prasmanan gitu. Untuk lauk ada ayam goreng, Ikan, Telur dadar dan Tahu Tempe. Untuk  sayur ada beberapa macam sayur lodeh, Sayur sop dan lain lain. Kudu mampir ya manteman, dijamin gak akan nyesal.
Oia, setelah makan jangan lupa, pesen Pisang goreng dan Kopi hitamnya ya. Hehehe.

2.       Warung Bu Ageng
Rumah makan rumahan ini sudah dikenal dan sering masuk vlog para pecinta kuliner lho manteman. Selain bersih, sepertinya rumah makan ini tanpa menggunakan penyedap. Menunya macam-macam, dari makanan ringan sampai makanan berat. Selain berbagai macam Nasi Campur yang menjadi andalan, resto ini juga menjual Pecel, dan lauk pauk yang bisa dibeli satuan. Seperti ayam nyekit, yang merupakan favorit saya. Walaupun tempatnya tidak ada AC, tapi suasana di resto dibuat amat teduh. Makanan disajikan dalam keadaan fresh dan hangat. Rekomen buat teman-teman yang pingin cobain makanan rumahan, khas jawa, dan tempatnya juga lumayan nyaman.

3.       Gudeg bu amad
Selama beberapa kali beli Gudeg Bu Amad, aku selalu pesan online. Karena lokasinya pun lumayan kalau dari hotel. Untuk soal rasa, menurutku Gudeg Bu Amad adalah Gudeg terenak sejogja, terutama untuk teman-teman yang tidak suka makanan manis, Gudeg ini amat enak. Seporsinya sekitar 30-35rb, dengan paket Nasi, Gudeg, Krecek dan Ayam. Wah, ini gausah pake ragu deh, langsung pesen. Kalau mau nyaman, pesen online aja gaes, karena sepertinya tempatnya kurang nyaman buat makan ditempat.

4.       Oseng Mercon Bu Narti
Tempat makan ini selalu ramai, apalagi di musim liburan. Lokasinya dipinggir jalan, dengan tenda dan lesehan, oseng mercon ini selalu cepat habis dihari hari libur, jadi usahakan datengnya jangan kemaleman. Oseng Mercon ini sendiri disajikan berupa sepiring nasi dan sepiring oseng-oseng daging (jeroan, tetelan) yang amat pedas. Seporsi sekitar 25rb. Nah, teman-teman bisa menambahkan lauk pauk apabila ingin, ada ayam goreng, burung dara, ati ampela, tahu tempe dan lain-lain. Rekomen momon, ambil ayam gorengnya, minta digoreng lagi biar hangat. Jangan lupa siapin minum yang banyak, karena ini pedeeees banget.

5.       Jejamuran
Restoran yang super besar ini, letaknya didaerah kaliurang. Agak PR buat teman-teman yang menginap dipusat kota, tapi makanannya disini enak semua. Pada dasarnya, semua makanan disini terbuat dari Jamur. Beberapa diantaranya adalah Sate Jamur, Tongseng Jamur, Jamur Goreng, Telur Dadar Jamur dan berbagai macam jamur lainnya yang diolah dan dimasak sesuai dengan namanya. Yang selalu aku pesen adalah Sate Jamur, disajikan dengan saus kacang, rasanya persis seperti sate ayam Madura. Bahkan jamur terasa seperti ayam. Demikian juga dengan Tongseng Jamur yang juga favorit momon. Plus Telur dadar yang digoreng dengan irisan2 jamur kecil. Suasana restonya juga lumayan menyenangkan, luas dan bersih. Pelayanannya cepet banget karena para pekerja menggunakan radio HT gitu. Cakep dah pokoknya.

6.       Iga Sapi bali Yogyakarta
Cobain Iga Sapi disini emang empuk banget. Selain Iga Bakarnya, masih banyak menu andalan yang lain. Tempatnya lumayan nyaman walaupun tanpa AC. Untuk harga lumayan merogoh dompet. Jadi teman2 bisa sesuaikan, apabila budget sudah menipis mungkin bisa coba yang lain.

7.       Lesehan Terang Bulan - Malioboro
Sedang berada di Malioboro dan bingung mau makan dimana? Langsung aja makan di Lesehan Terang Bulan. Cobain Ayam goreng dan sambel khasnya. Harganya sudah jelas tertulis didinding jadi gak akan kena tipu2. Favorit momon, sambelnya pedes banget, tapi enak kok.

8.       Tahu Tek Suramadu Cak Soleh
Berada persis dibelakang Malioboro, dekat dengan Toko Bapia Pathuk, Ada Tahu Tek Cak Soleh yang rasanya ajib banget. Satu porsi terakhir momon kesana 7ribu rupiah. Mungkin sekarang 8-9rb rupiah. Untuk lokasi detilnya bisa langsung cari lewat Google Maps ya, persis di perempatan. Biasanya orang-orang makan lebih dari 1 porsi, karena selain rasanya memang enak, porsinya memang gak banyak. Ini wajib coba, kalau teman-teman lagi dijogja.

9.       Soto Kadipiro
Soto ini buka dari jam 7 pagi. Porsinya pas buat kita makan sarapan. Rasanya memang gak terlalu strong, tapi kalau sudah diracik pakai sambal, ditambah lada dan garam sedikit, wuahh… enak gaes! Belum lagi kalo ditambah sate ati dan perkedel, memanjakan lidah banget.

10.   Tempo Gelato
Salah satu kuliner yang selalu ramai dari hari kehari adalah Tempo Gelato ini. Lokasinya yg paling hits ada di Jalan Prawirotaman. Tempatnya didesign dengan amat gemezzz, pas buat yang mau foto-foto Instagram. Selain itu, aneka rasa eskrim atau gelato disini emang enak-enak semua. Ga perlu mahal mahal, dengan uang 25rb rupiah kita sudah bisa cobain satu buah cone dengan 2 rasa gelato. Hmm, ayo siapa mau coba?

11.   Sate klathak Pak Pong
Sate Kambing ini selalu ramai, apalagi yang mau makan siang. Momon sendiri emang gak makan kambing, tapi sebagai tour guide selalu deh jadi orang yang dengerin pujian tamu-tamu momon setelah makan disini. “Satenya empuk mba mon” “kambingnya gab au mba mon” “Satenya enak mba, gak sia sia nunggu lama”.
Oke baik, secara kesimpulan, Sate Klathak ini rekomen banget buat teman-teman yang suka makan kambing ya.

12.   Bakmi Jawa Mbah Gito
Bakmi ini walaupun sudah terkenal dimana mana, tidak punya cabang, hanya 1 resto di jogja dengan kapasitas lebih dari 100 tamu. Untuk Makanan, mereka hanya jual Bakmi, Rebus dan Goreng. Untuk minuman, lumayan banyak variasinya. Favorit momon kalau kesini, Bakmi rebusnya, minta cabe iris, makan pakai kerupuk, hangat hangat. Mantep gak tuh?

13.   Raminten
Restoran ini juga sudah amat terkenal dan punya beberapa cabang. Selain buka 24 Jam,  Raminten Jogja juga menjual makanan dengan harga yang amat murah. Rasa makanan lumayan enak, tempatnya pun khas jawa sekali. Kapasitas resto lumayan besar. Buat teman-teman yang mau makan banyak tapi gamau mahal, cocok deh makan disini.

Segitu dulu ya rekomendasi restoran dan kuliner di Jogja dari Momon, pastinya momon bakal update lagi ya kalau ada resto-resto terbaru yang enak dijogja.

Tuesday, August 27, 2019

Cara menuju Colmar Tropicale, Malaysia


Salah satu destinasi yang aku kunjungi sewaktu pergi ke Kuala Lumpur pada bulan maret 2019 lalu adalah Colmar tropicale. Sebuah Desa Wisata yang dibuat persis dengan  Kota Colmar di Prancis. Bentuknya memang indah sekali, bangunan bangunan desa berjajar rapi. Pada dasarnya, sebenernya tempat ini dibuat sebagai resort atau hotel. Namun, tempat ini juga memberikan akses untuk para traveler untuk berkunjung atau berwisata seharian, dengan biaya tiket yang lumayan murah.



1.       Bagaimana cara menuju kesana?
Berbekal informasi di Internet akhirnya aku langsung menuju Mall Berjaya Time Square, yang menurut para blogger disanalah kantor pembelian tiket menuju Colmar Tropicale. Sudah dibuat agak muter2, akhirnya salah satu pekerja dimall itu menyarankan aku untuk menuju Berjaya Time Square Hotel yang terletak persis disamping Mall Berjaya Time Square. Info dari mereka, kantor penjualan tiket sudah pindah kesana.
Setelah sampai Hotel Berjaya Time Square, aku langsung menuju Resepsionis, dan benar saja, mereka langsung mengarahkan aku untuk naik kelantai atas. Aku agak lupa lantai berapa, kalau tidak salah lantai 8, tapi untuk keamanan bersama, teman2 bisa langsung menanyakan kepada resepsionis untuk informasi detail lokasi lantainya.

Setelah naik keatas, bertemu dengan officer, mereka pun memberi info bahwa untuk kepergian besok pagi sudah penuh, sehingga aku bisa berangkat besok siang. Tiket yang dijual sudah termasuk transportasi dari Berjaya Time Square Hotel hingga menuju Colmar Tropicale. (Jadi teman-teman jangan mepet kalau mau beli tiketnya ya). Biaya dihitung perorang dengan harga 60ringgit sudah termaksuk transport. Kalau dihitung2 lumayan murah juga ya.
Jadwalnya keberangkatan dan kepulangan masing-masing ada 2 kali. Untuk keberangkatan sekitar jam 8 pagi, kepulangan sekitar jam 12an. Dan ada keberangkatan sekitar jam 12, kepulangan jam sekitar jam 8 malam. Semua jadwal ontime, jadi jangan ngaret. Penjemputan persis didepan lobby hotel Berjaya times Square.

2.       Perjalanan.
Perjalanan ditempuh dalam waktu 1-2jam. Melewati jalan tol, lalu setelah itu jalan yang dilewati agak berkelak kelok. Pengemudinya agak ngebut jalannya, jadi ya harap pegangan selama dimobil atau minibus.

3.       Ada apa saja disana?
Sesampainya disana ada Pedesaan atau kawasan perumahan yang dibuat persis dengan Kota Colmar diparis. Didesa itu ada beberapa restoran juga yang harga makanannya lumayan mahal. Sekitar 100-200rb kalau dirupiahkan. Kalau teman2 sempat, bisa bawa makanan dari KL, jadi sampai disana bisa lebih irit. Jangan sedih, disana ada Starbucks dan mini market juga walaupun yang dijual tidak lengkap.

Selain kawasan Desa Colmar tropicale, disana juga ada Japanesse Village. Mereka menyediakan shuttle dari Colmar Tropicale menuju Japanesse Village. Di Japanesse Village sendiri merupakan wisata yang dibuat seolah olah kita berada di Perkampungan di jepang. Begitu masuk areanya, akan disambut semacam aliran sungai atau air, yang mengalir sepanjang perjalanan menuju Rumah khas Jepang. Rumah tersebut juga menyewakan Kimono untuk dipakai berfoto pengunjung. Sedangkan untuk situasi sekitar rumah, memang bisa disebut asri dan sejuk. Tempatnya bersih, begitupun dengan air sungai buatan yang dibuat mengalir, amat bersih.
Japanesse Village

Japanesse Village


Destinasi ke 3 ada botanical garden. Agak kecewa ketika memasuki tempat ini karena tempatnya kurang terawat dan kurang bersih. Informasinya kurang jelas. Tumbuhannya tidak diberi nama dengan jelas. Peminatnya pun sedikit. Jadi aku disini hanya 15 menit, lalu langsung meluncur keluar.

Botanical Garden

Botanical Garden


Ingin sekali rasanya menginap di resort ini, namun sepertinya tempat ini memang cocok untuk teman2 yang butuh suasana tenang dan damai, karena tempat ini agak jauh dari kota. Untuk teman2 yang ingin kesini, saya sarankan menggunakan paket yang sudah ada dari resort, agar tidak kerepotan mencari transportasi pulang pergi.

Berikut foto-fotonya:















Sampai jumpa didestinasi selanjutnya.

Tuesday, July 30, 2019

Explore Malaka seharian, Jalan-jalan di Malaka sendiran. Itinerary di Malacca


Sekarang Malaka menjadi destinasi utama turis apabila berkunjung ke Malaysia. Oleh karena itu, kota ini sekarang padat sekali oleh wisatawan. Kemarin gue berkesempatan untuk mengunjungi Malaka selama satu hari. Keseruanya akan gue rangkum dalam satu ulasan. Siap ya, mentemen.


Kali ini keberangkatan gue dimulai dari Singapur. Karena baru selesai urusan pekerjaan di Singapur, gue pun berkeinginan untuk menjelajahi negri tetangga yang tidak kalah bagusnya. Jadi sehari sebelum keberangkatan gue memesan tiket bus Singapore – Malaka melalui aplikasi. Tersedia banyak tujuan seperti Johor, Malaka, Malaysia bahkan sampai Penang. Ada beberapa jenis bus dari yang seat 2-2 dan seat 2-1 dengan biaya yg beragam, cenderung murah. Seperti kemarin aku ambil Bus dengan seat 2-1, seat perorangnya luas dan nyaman sekali, ada sandaran kaki, AC dan ada colokan listrik dengan biaya perorang tidak sampai seratus ribu rupiah.

Melewati imigrasi Singapore yang ketat, lalu memasuki imigrasi Malaysia yang cenderung lebih santai, dan sampai lah kita di Malaysia. Perjalanan dilanjutkan kembali sekitar 2-3 Jam sampai kita menginjakkan kaki di Malaka. Sesampainya di Malaka sudah jam 3 sore, matahari masih terik dan badan rasanya lumayan lelah diperjalanan. Saya memutuskan untuk langsung check in di Hostel Dormitory untuk istirahat sebentar dan melanjutkan berjalan-jalan dipusat Malaka. 

Pilihan jatuh ke Hostel Dormitory sederhana dengan nama The Olive Bunk Bed. Begitu sampai saya langsung diantarkan ke Kamar dan bisa langsung istirahat. Letak hostel ini berada dilantai 2, jadi dari depan hanya kelihatan pintu dan tangga menuju lantai atas. Kamar di hostel ini ada sekitar 6 kamar dengan kapasitas 6 orang perkamar. Namun karena waktu itu saya datang dihari kerja dan  bukan musim liburan, maka saya menempati kamar itu seorang diri. Permalam 60ribu rupiah, saya pesan lewat Traveloka. Fasilitas AC, colokan, Kasur lumayan empuk, selimut dan semuanya benar2 bersih dan wangi. Kamar mandinya pun terpisah, untuk mandi dan buang air. Untuk menginap seharga 60rb permalam, Hostel ini termasuk cukup nyaman dan memuaskan.

Setelah check in, gue langsung menuju Jonker Street. Jonker street merupakan daerah diMalaka yg menjadi pusat wisata. Seluruh destinasi yang ada diMalaka berpusat di Jonker Street ini. Dan hostel yang gue tempati ini berada sekitar 5menit berjalan kaki dari Jonker street, menyenangkan bukan?
Sudah terlalu lapar, destinasi utama gue sore itu adalah Kuliner Khas Malaka, yaitu rice ball. Dan pilihan gue langsung menuju Famosa RiceBall. Restoran tersebut bukan yang terenak ya teman-teman, ada banyak sekali restoran yg menjual Rice Ball khas malaka ini, tapi gue udah terlalu lapar jadi langsung pilih yang terdekat. Rasa riceball dan chicken nya biasa saja, disajikan dalam keadaan dingin. Agak menyesal tapi udah laper banget gaes, gak kuat aku.


Gapura - atau semacam pintu masuk kedatangan area Jonker Street


Setelah makan gue memutuskan untuk mampir ke H&M yang berada persis didepan Famosa, outletnya lumayan besar banget dan saat itu sedang ada sale yg lumayan besar. Jadi gue putuskan untuk belanja baju kebutuhan selama 2 minggu di Malaysia. Setelah belanja gue memutuskan untuk pulang ke hostel dan istirahat.

Keesokan paginya, badan sudah amat fresh, gue mulai keluar dari hostel jam 10 pagi dan langsung memutuskan untuk cari tempat brunch, breakfast lunch. Pilihan gue langsung menuju ke Asam Pedas Selera Kampung. Pilihan makanan ditempat ini banyak banget, dan semua fresh. Tempatnya nyaman, pas untuk yang mau bawa keluarga. Makanannya lezat, punya rasa sendiri yang kaya rempah2. Rekomen banget untuk didatangi teman-teman yang mau makan siang.

Setelah makan siang, gue langsung marathon jalan-jalan di Malaka. Destinasi pertama adalah Christ Church Malaka yang berada di Jonker Street. Pada dasarnya ini adalah bangunan gereja, berdampingan sama museum juga. Semua bangunan yang besar disekitar gereja ini berwarna merah, tak wajar tempat ini terlihat amat instagramable dan banyak dikunjungi oleh turis mancanegara. Namun yang bikin agak risih adalah becak-becak yang parkir disekitar gereja menawarkan tour kepada tamu. Keberadaan becak2 ini agak membuat keindahan tempat itu sedikit pudar. Namun ketika agak siang, becak2 tersebut sudah tidak begitu banyak, jadi bisa melanjutkan foto-foto.

Destinasi wajib di Malaka




Apabila menyebrang dari Christ Church, kita bisa menemukan Cendol Durian Khas Malaka. Tempatnya dipinggir jalan, dan dibawah pohon besar, banyak kursi dan meja disediakan, tempatnya lumayan nyaman walaupun outdoor tanpa AC. Gue langsung pesan yg direkomendasikan, Cendol Durian plus Vanila Ice Cream. Rasanya hampir sama seperti cendol Jakarta, bedanya duriannya yang legit, manis, matang pohon dan memuaskan bagi pecinta durian. Belum lagi kalau dimakan siang-siang, pelepas dahaga banget tuh.

Es Cendol yang paling hits se Malaka

Jalan sedikit, kita bisa menemukan wahana bagi turis yang ingin menyusuri Sungai Malaka. Ada kapal yang bisa dipakai untuk berjalan2 keliling sungai malaka, tentunya berbayar. Kalau tidak salah dengar perorang sekitar 150rb-200rb. Tapi menurutku, karena sungainya pun agak kotor, dan pemandangan disekitar sungai tidak begitu bagus, jadi aku lebih memilih berkeliling dengan berjalan kaki. Dan benar saja,dengan berjalan kaki, aku bisa mampir dan mengambil foto di beberapa spot yang ada dipinggir sungai malaka ini. Banyak mural yang bagus untuk difoto. Jadi walaupun berjalan kaki, kita bisa explore mural-muralnya.

Mural di Malaka

Mural di Malaka

Mural di Malaka
Pemandangan sisi kiri Malaka River

Hari sudah makin terik, gue beranjak ke hostel untuk mengambil barang2 yang telah gue packing tadi pagi untuk menuju Kuala Lumpur. Dari Jonker Street (Kawasan Hotel gue) menggunakan grab dengan biaya hanya 25rb sampai ke Malaka Sentral. Dari Malaka Sentral, gw langsung menuju Terminal Bus Antar Kota, dan membeli tiket menuju Kuala Lumpur seharga 35rb. Setelah beli tiket, langsung diarahkan menuju Bus yang sudah parkir di platform masing-masing. Ternyata ada dua jenis bus menuju Kuala Lumpur, mereka punya bus yang lebih bagus dengan formasi seat 2-1 (Seat lebih lebar). Tapi menurut gue, Bus yang gue tumpangi saat itu sudah cukup nyaman, bersihm AC dingin dan tidak sempit.

Setelah berada diperjalanan selama 1 jam lamanya, akhirnya gue sampai di Terminal Bus Terpadu. Langsung naik keatas, dan menuju pemberhentian Monorel dengan berjalan kaki. Setelah menaiki monorel, dan menikmati perjalanan hampir selama 30menit, gw tiba Kuala Lumpur, tepatnya didaerah China Town. Selanjutnya trip di Kuala Lumpur akan gue jelaskan di Blog terpisah yah manteman.

Sebagai penutup, aku tambahkan beberapa foto di Malaka ya, biar teman-teman semakin pingin untuk Explore Malaka.

Jonker Street

Jonker Street

Boba ini lumayan rame pengunjungnya


ini semacam museum di malaka

Jalanan di Malaka sudah menggunakan Blok seperti bata

Gereja di Malaka, unik ya?




Liburan murah ke jogja (Kuliner dan coffeeshop jogja 2021 antimainstream)

Bulan oktober kemarin aku memutuskan untuk liburan sebentar ke jogja. Dengan penuh pertimbangan dan segala persiapan, akhirnya aku berangkat...